Senin, 11 Desember 2017

Smart Grid Untuk Jaringan Listrik Masa Depan



Smart grid untuk jaringan listrik masa depan adalah suatu pemikiran yang lebih maju lagi tentang konsep penyaluran energi listrik sekarang sudah mulai berkembang juga di berbagai negara, konsep tersebut sering disebut smart grid, ini merupakan konsep jaringan tenaga cerdas yang dicita-citakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang di masa sekarang maupun masa mendatang sudah menjadi kebutuhan primer. Menurut Department of Energy (DoE) US, smart grid adalah integrasi dari teknologi pembacaan (sensing), metode pengendalian, dan komunikasi pada sistem tenaga listrik yang sudah ada sekarang ini. Dengan berbagai macam lingkup dari sistem tenaga sekarang ini, banyak sekali teknologi-teknologi yang sangat maju yang sudah tergolong “smart“. Misalnya pada jaringan distribusi, menggunakan sistem pembacaan meter yang sudah maju bisa juga termasuk dalam konsep cerdas, atau pada transmisi level maju, dengan adanya pengaturan beban yang optimal, mikrogrid, anti-islanding, dsb. Pada sistem energi terdistribusi sudah menggunakan kendali yang semaksimal mungkin memanfaatkan energi yang tersedia dari sumber-sumber alternatif dikombinasikan dengan divais penyimpan energi yang tersedia. Penggabungan teknologi-teknologi tersebut secara menyeluruh pada sistem tenaga yang ada sekarang ini merupakan smartgrid yang dimaksudkan oleh definisi diatas. Untuk dapat mewujudkan smartgrid sebagai sistem tenaga modern sehingga dapat memenuhi syarat-syarat yang disebutkan sebelumnya, diperlukan peran dari 2 aspek utama yaitu infrastruktur kelistrikan dan infrastruktur telekomunikasi. Perbedaan mendasar dengan sistem tenaga konvensional yang hanya terdapat 1 arah aliran dari penyedia sumber ke konsumen, pada sistem ini terdapat 2 arah aliran dari penyedia ke konsumen dan sebaliknya dengan dukungan infrastruktur telekomunikasi. Akibat langsung dari adanya aliran 2 arah ini adalah akan muncul hubungan antara penyedia dengan konsumen yang jumlahnya banyak sekali, yang tidak akan mungkin bisa ditangani sendiri oleh perusahaan penyedia energi, karena itulah menurut National Institute of Standard and Technology (NIST), US pada sistem tenaga modern dimunculkan satu lagi blok penyusun baru yang disebut sebagai “penyedia layanan” (Gambar 1). Penyedia layanan ini yang akan berhubungan secara langsung dengan konsumen di tingkat paling bawah dan berhubungan ke atas dengan perusahaan penyedia energi, perusahaan penyedia energi sendiri hanya akan berkoordinasi dengan beberapa perusahaan penyedia layanan yang bertugas.

Smart grid adalah jaringan listrik pintar yang mampu mengintegrasikan aksi-aksi atau kegiatan dari semua pengguna, mulai dari pembangkit sampai ke konsumen dengan tujuan agar efisien, berkelanjutan, ekonomis dan suply listrik yang aman (IEC, 2010). Maka dari itulah sistem listrik ini dijuluki Smart Grid UntukJaringan Listrik Masa Depan. Melalui implementasi smart grid diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan sehingga mengurangi emisi karbon. Akan tetapi smart grid tidak hanya fokus pada persoalan teknologi tetapi menyangkut kebijakan energi nasional – kebijakan harga, penghematan energi fosil, diversifikasi dan konservasi energi.  Indonesia kaya dengan potensi energi baru terbarukan yang beraneka ragam. Tetapi potensi yang besar ini pemanfaatannya masih rendah. Oleh karenanya dengan smart grid ini mampu mengoptimalkan keanekaragaman sumber daya energi baru kita.  Rasio elektrifikasi 2013 adalah 80,51%. Penyebaran tidak merata antara kawasan Barat dengan Timur Indonesia. Bahkan di Papua, rasionya adalah 36,41%. Dengan menggunakan smart grid pada distributed generation dapat mendorong rasio elektrifikasi menjadi lebih tinggi. Akses masyarakat terhadap energi masih susah. Beberapa warga membeli bbm dengan harga Rp. 20.000, dimana harga tersebut bahkan lebih tinggi dari harga internasiional. Subsidi energi yang dilakukan sekarang ini, seharusnya dikembalikan lagi ke sektor energi yang dalam ini adalah untuk mengembangkan energi baru terbarukan, misalnya membangun infrastruktur energi.  Dewan Energi Nasional mendukung dan mendorong pemanfaatan teknologi Smart Grid yang merupakan basis Smart Energy  untuk menjamin penggunaan energi yang efisien, ekonomis serta berkelanjutan. Penerapan smart grid konsentrasi pada seperangkat teknologi yang dapat mengubah cara layanan yang disampaikan dari pembangkit ke / dari pelanggan yang terdiri dari7 (tujuh) domain penting: Bulk generation, transmisi, distribusi, pelanggan, operasi, pasar dan penyedia layanan. Setiap domain individu itu sendiri terdiri dari unsur smart grid penting yang saling terhubung satu sama lain melalui komunikasi dua arah yang menggunakan komunikasi analog atau digital dan teknologi komunikasi untuk mengumpulkan dan bertindak atas informasi dan jalur energi / listrik. Koneksi ini adalah dasar dari grid tenaga listrik grid masa depan yang cerdas dan dinamis untuk meningkatkan efisiensi, kehandalan, keamanan, ekonomis, dan keberlanjutan dari produksi dan distribusi jaringan listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar