Smart grid untuk jaringan listrik masa depan adalah suatu pemikiran yang lebih maju lagi tentang
konsep penyaluran energi listrik sekarang sudah mulai berkembang juga di
berbagai negara, konsep tersebut sering disebut smart grid, ini
merupakan konsep jaringan tenaga cerdas yang dicita-citakan untuk memenuhi
kebutuhan energi listrik yang di masa sekarang maupun masa mendatang sudah
menjadi kebutuhan primer. Menurut Department of Energy (DoE) US, smart
grid adalah integrasi dari teknologi pembacaan (sensing), metode
pengendalian, dan komunikasi pada sistem tenaga listrik yang sudah ada
sekarang ini. Dengan berbagai macam lingkup dari sistem tenaga sekarang ini,
banyak sekali teknologi-teknologi yang sangat maju yang sudah tergolong “smart“. Misalnya
pada jaringan distribusi, menggunakan sistem pembacaan meter yang sudah maju
bisa juga termasuk dalam konsep cerdas, atau pada transmisi level maju, dengan
adanya pengaturan beban yang optimal, mikrogrid, anti-islanding, dsb.
Pada sistem energi terdistribusi sudah menggunakan kendali yang semaksimal
mungkin memanfaatkan energi yang tersedia dari sumber-sumber alternatif
dikombinasikan dengan divais penyimpan energi yang tersedia. Penggabungan
teknologi-teknologi tersebut secara menyeluruh pada sistem tenaga yang ada
sekarang ini merupakan smartgrid yang dimaksudkan oleh definisi diatas. Untuk dapat mewujudkan smartgrid sebagai sistem tenaga modern sehingga
dapat memenuhi syarat-syarat yang disebutkan sebelumnya, diperlukan peran dari
2 aspek utama yaitu infrastruktur kelistrikan dan infrastruktur
telekomunikasi. Perbedaan mendasar dengan sistem
tenaga konvensional yang hanya terdapat 1 arah aliran dari penyedia sumber ke
konsumen, pada sistem ini terdapat 2 arah aliran dari penyedia ke konsumen dan
sebaliknya dengan dukungan infrastruktur telekomunikasi. Akibat langsung dari
adanya aliran 2 arah ini adalah akan muncul hubungan antara penyedia dengan
konsumen yang jumlahnya banyak sekali, yang tidak akan mungkin bisa ditangani
sendiri oleh perusahaan penyedia energi, karena itulah menurut National
Institute of Standard and Technology (NIST), US pada sistem tenaga modern
dimunculkan satu lagi blok penyusun baru yang disebut sebagai “penyedia
layanan” (Gambar 1). Penyedia layanan ini yang akan berhubungan secara langsung
dengan konsumen di tingkat paling bawah dan berhubungan ke atas dengan
perusahaan penyedia energi, perusahaan penyedia energi sendiri hanya akan
berkoordinasi dengan beberapa perusahaan penyedia layanan yang
bertugas.
Smart
grid adalah jaringan listrik pintar yang mampu mengintegrasikan aksi-aksi atau
kegiatan dari semua pengguna, mulai dari pembangkit sampai ke konsumen dengan
tujuan agar efisien, berkelanjutan, ekonomis dan suply listrik yang aman (IEC,
2010). Maka dari itulah sistem listrik ini dijuluki Smart Grid UntukJaringan Listrik Masa Depan. Melalui implementasi smart grid
diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan sehingga
mengurangi emisi karbon. Akan tetapi smart grid tidak hanya fokus pada
persoalan teknologi tetapi menyangkut kebijakan energi nasional – kebijakan
harga, penghematan energi fosil, diversifikasi dan konservasi energi. Indonesia kaya dengan potensi energi baru
terbarukan yang beraneka ragam. Tetapi potensi yang besar ini pemanfaatannya
masih rendah. Oleh karenanya dengan smart grid ini mampu mengoptimalkan
keanekaragaman sumber daya energi baru kita. Rasio elektrifikasi 2013 adalah 80,51%.
Penyebaran tidak merata antara kawasan Barat dengan Timur Indonesia. Bahkan di
Papua, rasionya adalah 36,41%. Dengan menggunakan smart grid pada distributed
generation dapat mendorong rasio elektrifikasi menjadi lebih tinggi. Akses
masyarakat terhadap energi masih susah. Beberapa warga membeli bbm dengan harga
Rp. 20.000, dimana harga tersebut bahkan lebih tinggi dari harga
internasiional. Subsidi energi yang dilakukan sekarang ini, seharusnya
dikembalikan lagi ke sektor energi yang dalam ini adalah untuk mengembangkan
energi baru terbarukan, misalnya membangun infrastruktur energi. Dewan
Energi Nasional mendukung dan mendorong pemanfaatan teknologi Smart Grid yang
merupakan basis Smart Energy untuk menjamin penggunaan energi yang
efisien, ekonomis serta berkelanjutan. Penerapan smart grid konsentrasi pada
seperangkat teknologi yang dapat mengubah cara layanan yang disampaikan dari
pembangkit ke / dari pelanggan yang terdiri dari7 (tujuh) domain penting: Bulk
generation, transmisi, distribusi, pelanggan, operasi, pasar dan penyedia
layanan. Setiap domain individu itu sendiri terdiri dari unsur smart grid
penting yang saling terhubung satu sama lain melalui komunikasi dua arah yang
menggunakan komunikasi analog atau digital dan teknologi komunikasi untuk
mengumpulkan dan bertindak atas informasi dan jalur energi / listrik. Koneksi
ini adalah dasar dari grid tenaga listrik grid masa depan yang cerdas dan
dinamis untuk meningkatkan efisiensi, kehandalan, keamanan, ekonomis, dan
keberlanjutan dari produksi dan distribusi jaringan listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar