Setiap PC atau komputer pasti
membutuhkan listrik untuk bisa berjalan, lalu bagaimana jika aliran listrik
(main power) terputus? Bisa dipastikan PC akan mati. Tak jarang jika aliran
listrik terkadang putus disaat kita sedang melakukan pekerjaan, hal ini tentu
saja akan sangat memberatkan kita baik dari segi waktu ataupun keamanan
hardware kita. Sering kali kerusakan yang ada pada perangkat keras komputer
terjadi akibat padamnya aliran listrik. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Langkah yang tepat adalah dengan memilih UPS (Uninterruptable Power Supply)
sebagai penawarnya, cara tersebut dirasa tepat setelah padamnya listrik jelas
tak bisa kita hindari. Banyak UPS yang tersedia dipasaran, tiap UPS memiliki
tipe, fitur dan spesifikasi yang beragam. Memilih UPS dengan tepat wajib
hukumnya, karena jika salah memilih UPS maka UPS tidak akan bekerja sesuai
dengan fungsinya.
Fungsi dasar UPS adalah
menyediakan suplai listrik sementara ke PC tanpa terputus pada saat main
power-nya tidak bekerja. hal ini dilakukan agar seluruh proses dapat dihentikan
dengan benar, seluruh data dapat disimpan dengan aman, dan komputer dapat
dimatikan dengan benar. Jadi fungsi UPS itu bukan agar pengguna tetap dapat
bekerja, melainkan agar user mampu menyelesaikan hal-hal kecil yang tidak
sempat terselesaikan sewaktu suplai listrik terputus. Oleh karena itu memilih
UPS dengan tepat sangat ditekankan, dikarenakan fungsi dari UPS tidak akan
bekerja jika kita salah dalam membeli UPS dengan tepat. Ada banyak sekali model
UPS yang dijual dipasaran, UPS yang dijual di pasaran digolongkan menjadi 3
sub-tipe. Tipe-tipe ini mendeskripsikan tipe dari teknologi yang digunakan oleh
UPS untuk melindungi komputer anda dan menjelaskan bagaimana cara kerjanya dari
mulai mengganti sumber tenaga utama ke sumber tenaga cadangan. Sebelumnya sudah
dijelaskan mengenai perbedaan dari tipe-tipe UPS ini, baca disini.
Cara kerja
UPS ini bisa kita pertimbangkan sebagai bahan memilih UPS dengan tepat dan
sesuai dengan kebutuhan kita. Agar anda memilih UPS dengan tepat seperti apa
yang anda butuhkan, tidak hanya itu UPS harus sesuai dengan budget anda agar
tetap efisien dan juga mampu membantu anda memelihara PC anda. Yang harus
diperhatikan adalah besar dari tenaga yang di rencanakan untuk
melindungi seluruh kebutuhan perlengkapan anda. Lama waktu yang anda butuhkan atau
inginkan agar komputer anda bisa tetap menyala, sekali lagi perlu di ingat
bahwa UPS tidak digunakan agar anda tetap bisa bekerja. Line Interctivity (automatic voltage
regulation) dan simulated sine-wave vs pure sine-wave. Seberapa Besar Tenaga Yang Dibutuhkan Oleh
Device Saya? Dan Apa Perbedaan Antara Nilai Tegangan Dan Daya Listrik Pada UPS?
Ada banyak cara yang bisa
dilakukan untuk mengukur berapa tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan
komputer anda. Beberapa metode berisi informasi tambahan dari pihak produsen
mengenai konsumsi energi dari setiap hardware yang ada. Ini merupakan hal yang
sangat mudah, anda hanya tinggal menjumlahkan daya yang dibutuhkan oleh tiap
perangkat keras anda. Jadi saya asumsikan anda mengetahui cara untuk menghitung
konsumsi listrik yang dibutuhkan oleh komputer anda. Terdapat kasus dimana
sebuah komputer membutuhkan setidaknya 400W agar bisa hidup. Pertanyaannya
adalah, berapa besar daya listrik UPS yang harus dipilih agar komputer kita
aman?
Pertama, anda mungkin bingung karena kebanyakan UPS mencantumkan konsumsi
energi mereka dalam VA (satuan tegangan) dan watt (satuan daya), anda harus
jeli karena kedual nilai ini sangatlah berbeda. Akan tetapi, volt-ampere
memiliki kesamaan secara dimensi dengan watt. Bagaimanapun juga nilai dari
tenaga UPS ini bisa diwakilkan oleh 2 konvensi yang berbeda. Sangat
direkomendasikan jika anda tidak menggunakan lebih dari 60% kapasitas tegangan
UPS (dalam satuan VA). Nilai daya(W) dari UPS setidaknya bernilai 60% dari
nilai tegangan (VA). Sebagai contohnya UPS dengan nilai tegangan 2000 VA
memiliki nilai daya sebesar 1200 W (2000 x 0.6 = 1200).
Sekarang kita tahu
bagaimana cara menghitung konversi dari tegangan ke daya, selanjutnya kita bisa
fokus kepada nilai daya(watt) yang diberitahukan oleh UPS. Kembali ke dalam
kasus yang tadi, saya memiliki daya 400W pada komputer yang akan dipasang UPS.
Pertama anda mungkin berpikir untuk memilih UPS dengan daya sebesar 400W atau tegangan
sebesar 750VA, langkah ini sama sekali tidak di rekomendasikan. Alangkah
baiknya kita memilih UPS yang memiliki rentang daya 20-25% lebih besar dari PC
kita. Hasilnya bisa kita dapatkan sebesar 500W. (400 + (400 x 0.25) = 500W).
Jadi untuk komputer yang
menggunakan daya sebesar 400W sebaiknya anda memilih UPS yang memiliki daya
sebesar 500W atau tegangan sebesar 850VA. Ingat, selalu gunakan UPS dengan daya
sebesar 20-25% lebih besar dari daya komputer anda. Ketika memilih watt UPS
dengan harga yang mahal maka semakin besar pula nilai tegangan (VA) yang akan
didapatkan. Kebanyakan UPS dengan tegangan listrik(VA) yang besar memiliki
jalur keluar (output) yang lebih banyak. UPS dengan tegangan listrik yang besar
mampu memberikan tenaga cadangan yang cukup besar pula. Memilih UPS dengan
tepat memang tidak mudah mengingat kebutuhan jaman sekarang semakin kompleks
dan bervariasi. Jika melihat penjabaran diatas, terdapat beberapa poin-poin
penting yang harus diperhatikan dalam memilih UPS dengan tepat, seperti:
mengerti besar daya dari PC, barang elektronik atau server yang akan dipasang
UPS, mampu memperkirakan besar daya UPS yang akan dibeli. Berikut sebuah tabel
yang bisa dijadikan referensi dalam membeli UPS yang tepat sesuai dengan
kebutuhan anda.
Saat ini anda mungkin
sedang mencari watt UPS ICA yang tepat bagi kebutuhan computer anda. Artikel
berikut mungkin dapat memberi ide kepada anda sebelum anda menghubungi kami
untuk kebutuhan UPS ICA anda. UPS VA adalah angka umum yang digunakan untuk
menilai ukuran UPS. Komputer baru, dirancang untuk mematuhi standar
berorientasi ramah lingkungan, salah situ fiturnya adalah koreksi faktor
masukan daya (input power factor correction)yang perlu dipertimbangkan saat
menentukan kapasitas watt UPS yang anda perlukan. Dua angka Volt - Ampere (VA)
dan Watt (W) menentukan kapasitas Uninterruptible Power Supply. Keduanya harus
lebih dari beban yang diperlukan.VA mewakili total (kadang-kadang disebut
jelas) daya listrik, diperoleh hanya dengan mengalikan utama tegangan oleh
penggunaan ampere saat ini. Watt gambar mewakili daya yang sebenarnya,
diperlukan oleh CPU computer anda, angka ini diperoleh dengan mengalikan
tegangan utama dengan nilai utama frekuensi komponen saat ini. Rasio Watt untuk
VA didefinisikan sebagai faktor daya (PF).
Biasanya, Arus dari Power
Supply memiliki pulsa berbentuk gelombang. Saat ini terdiri dari dasar listrik
frekuensi sinusoidal komponen sekitar 0.7 (70%) yang berarti tenaga yang
diberikan tidak selalu penuh Contohnya, sebuah server standar 120V, misalnya,
2.5A dari listrik, memiliki tingkatan input daya 300 VA (120V x 2.5 A) dan 210
W (300VA x 0,7), dan membutuhkan setidaknya 300 VA / 210 W UPS. Gerakan menuju
teknologi ramah lingkungan juga mempengaruhi standard pasokan tenaga, berakibat
pada meningkatnya efisiensi server untuk menanggulangi penurunan 30% yang
disebabkan oleh frekuensi sinusoidal yang dijelaskan diatas. Pasokan listrik
komputer baru, yang menerapkan koreksi faktor daya (input power factor
correction) untuk mencapai sinusoidal arus dengan hampir kesatuan faktor daya,
adalah tren yang sedang berjalan. Peraturan terbaru, seperti Energy Star,
memerlukan server faktor daya masukan angka untuk berada di atas 0,95 pada
beban penuh. Sehingga, server 120V baru gambar 2.5A dari induk mungkin
memerlukan 300 VA dan 285 Watt (300VA x 0,95 PF).
Kebanyakan UPS 300VA
dirancang untuk menyediakan maksimum 210 Watt beban, dan tidak akan mampu
menahan beban yang memerlukan 285 Watt. Oleh karena itu, sebelum membeli UPS
baru perlu di hitung agar tidak hanya berpatokan pada VA, tetapi juga
persyaratan Watt. Jika UPS melayani lebih dari sebuah server tunggal, kedua
jumlah daya UPS Volt Ampere dan Watt harus di atas VA masing-masing dan jumlah
Watt setiap server. Menghubungkan ke UPS yang
memerlukan daya watt, di atas kekuatan yang didukung UPS, mungkin merusak semi
konduktor dari Inverter dalam UPS karena terlalu panas, salah satunya adalah
menyebabkan kerusakan pada baterai. Anda memerlukan Angka Volt Ampere dan Watt
yang diperlukan untuk menentukan ukuran tepat UPS. VA rating mudah dihitung
dengan mengalikan tegangan listrik (baris) dengan total konsumen saat ini,
umumnya disajikan pada label setiap konsumen. Rating watt tidak selalu
ditampilkan pada konsumen label atau dokumen yang terkait. Dalam hal demikian,
itu harus diukur oleh Watt meter, atau diperoleh dari pemasok konsumen.
Pendekatan
alternatif adalah berasumsi bahwa beban memiliki faktor daya kesatuan dan
mencari UPS yang memiliki rating watt, yang sama dengan rating VA. Sikap ini,
meskipun lebih mahal, mungkin pendekatan yang terbaik karena meliputi juga
kemungkinan penggantian server masa depan, yang mungkin akan memiliki PF yang
sama. Kedua VA dan Watt peringkat harus melebihi rating beban masing-masing
dengan margin keselamatan yang wajar. Sayangnya kita mungkin menghadapi
rintangan baru ketika mencari UPS tepat. Di pasar UPS Indonesia, sering hanya
angka UPS VA disediakan oleh Penjual atau informasi penjualan produsen.
Spesifikasi teknis tertentu UPS harus dirujuk untuk mendapatkan peringkat watt
relevan yang mendukung UPS. Namun pada UPS ICA, informasi tersebut sudah kami
cantumkan pada buku manual dan kemasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar