Minggu, 23 September 2018

Polemik tarif listrik di Indonesia

Energi sudah menjadi kebutuhan dasar manusia modern. Semua aspek dalam kehidupan kita memerlukan energi, baik kebutuhan mendasar seperti memasak, penerangan, hingga kebutuhan transportasi. Karena energi tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, harga energi pun menjadi sesuatu yang sangat mempengaruhi beragam harga kebutuhan lainnya. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas memang memerlukan ketersediaan energi yang handal dan merata, dalam hal ini secara khusus terkait ketersediaan listrik. Listrik adalah bentuk energi modern yang menopang kehidupan dan mendorong pembangunan serta pertumbuhan ekonomi. Keberadaan listrik membantu terbukanya informasi dari luar, hingga mendorong perekonomian setempat dengan keberadaan alat-alat yang membuat proses produksi lebih efisien. Perlu diingat bahwa tarif listrik kita tidak mengalami kenaikan hingga saat ini, meskipun terjadi perubahan nilai tukar rupiah, harga minyak mentah, dan inflasi; tiga komponen yang menentukan tarif listrik yang dijual oleh PLN. Perubahan nilai ketiga komponen ini sangat mempengaruhi biaya penyediaan listrik, sehingga sebenarnya tarif listrik untuk pelanggan dapat naik atau turun setiap saat. Jika harga minyak naik, tarif listrik seharusnya juga naik, begitu juga sebaliknya. Dengan kondisi saat ini, di mana harga minyak mentah merangkak naik, timbul kekhawatiran bahwa tarif listrik akan naik.


Pemerintah berkomitmen untuk tidak menaikkan tarif listrik hingga tahun 2019. Hal itu dilakukan demi memberikan keadilan bagi masyarakat khususnya rakyat kecil. Pemerintah berkomitmen agar harga untuk rakyat kecil tidak dinaikkan hingga 2019. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kenaikan TDL listrik dipengaruhi tiga faktor. Faktor tersebut diantaranya nilai tukar rupiah, harga minyak dunia dan inflasi. Sebenarnya tidak hanya tarif listrik yang jadi permasalahan namun banyak warga Indonesia, yang hingga saat ini masih menghadapi tantangan pemenuhan energi untuk semua warganya. Di tahun 2017, masih terdapat 5 juta rumah tangga atau sekitar 20 juta penduduk Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik. Dari angka tersebut, sebagian besar berada di Indonesia bagian timur dan di daerah perdesaan. Mereka yang sudah mendapatkan akses listrik pun belum tentu mendapatkan listrik selama 24 jam penuh. Pemerataan akses listrik di Indonesia banyak terkendala tantangan geografis. Berpulau, banyak pegunungan, banyak lembah, hingga tersebarnya jumlah penduduk.

Namun saat ini Program penyambungan listrik gratis untuk masyarakat tidak mampu yang dilakukan 35 perusahaan Badan Usaha Milik Negara dipercaya akan mendorong pencapaian penyebaran kelistrikan. Alokasi subsidi khusus untuk penambahan ini mungkin berkisar dari Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Hal tersebut tentu saja untuk mengejar target rasio elektrifikasi 99,9 persen. Pihak PLN pun mengklaim bahwa tarif listrik di Indonesia masih terbilang murah dengan rata-rata sebesar USD 11,1 sen per kilo Watt hour (kWh). Tarif ini jauh lebih murah ketimbang Malaysia USD 12,9 sen per kWh, Thailand USD 13,5 sen per kWh dan Filipina tarif listriknya, rata-rata USD 18,67 sen per kWh. Sumber energi yang digunakan untuk pembangkitan listrik PLN saat ini sebenarnya bukan lagi didominasi bahan bakar minyak, melainkan batubara (55%). Senasib seperti minyak bumi, harga batubara juga meroket pelan-pelan. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara memang memiliki fluktuasi harga yang tinggi, karena ketersediaannya yang makin berkurang. Belakangan, kenaikan harga batubara global menjadi momok yang cukup serius bagi PLN.



Harga batu bara yang mencapai USD 90 per ton mengakibatkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik naik dan menjadikan beban keuangan PLN dan pemerintah semakin berat. Penggunaan energi primer yang didominasi bahan bakar fosil (minyak dan batubara) dalam penyediaan listrik membuat PLN dan pemerintah rentan pada fluktuasi harga energi primer yang memiliki dinamika cukup tinggi dan bergantung pada harga pasar internasional. Di sisi lain, pemerintah perlu mempertimbangkan untuk mendorong penggunaan energi bersih dan terbarukan (seperti angin, matahari, panas bumi) untuk penyediaan ketenagalistrikan di Indonesia. Energi terbarukan yang bersih dan berkelanjutan baiknya dipandang sebagai energi masa depan. Dengan teknologi yang semakin berkembang dan beragam skema pendanaan yang ada, potensi energi terbarukan yang besar di Indonesia sangat dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan listrik nasional. Sayangnya, harga listrik dari energi terbarukan saat ini masih dianggap tinggi. Untuk menjadi kompetitif dengan batubara, diperlukan adanya dukungan pemerintah untuk industri dalam negeri, pemberian insentif fiskal dan non fiskal, dan ragam kebijakan yang mempermudah pengembangan energi terbarukan baik untuk badan usaha milik negara ataupun pihak swasta. Ini tentu bukan pekerjaan mudah dan bisa dicapai dalam jangka pendek.

Selasa, 24 April 2018

Watt UPS


Setiap PC atau komputer pasti membutuhkan listrik untuk bisa berjalan, lalu bagaimana jika aliran listrik (main power) terputus? Bisa dipastikan PC akan mati. Tak jarang jika aliran listrik terkadang putus disaat kita sedang melakukan pekerjaan, hal ini tentu saja akan sangat memberatkan kita baik dari segi waktu ataupun keamanan hardware kita. Sering kali kerusakan yang ada pada perangkat keras komputer terjadi akibat padamnya aliran listrik. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Langkah yang tepat adalah dengan memilih UPS (Uninterruptable Power Supply) sebagai penawarnya, cara tersebut dirasa tepat setelah padamnya listrik jelas tak bisa kita hindari. Banyak UPS yang tersedia dipasaran, tiap UPS memiliki tipe, fitur dan spesifikasi yang beragam. Memilih UPS dengan tepat wajib hukumnya, karena jika salah memilih UPS maka UPS tidak akan bekerja sesuai dengan fungsinya.




Fungsi dasar UPS adalah menyediakan suplai listrik sementara ke PC tanpa terputus pada saat main power-nya tidak bekerja. hal ini dilakukan agar seluruh proses dapat dihentikan dengan benar, seluruh data dapat disimpan dengan aman, dan komputer dapat dimatikan dengan benar. Jadi fungsi UPS itu bukan agar pengguna tetap dapat bekerja, melainkan agar user mampu menyelesaikan hal-hal kecil yang tidak sempat terselesaikan sewaktu suplai listrik terputus. Oleh karena itu memilih UPS dengan tepat sangat ditekankan, dikarenakan fungsi dari UPS tidak akan bekerja jika kita salah dalam membeli UPS dengan tepat. Ada banyak sekali model UPS yang dijual dipasaran, UPS yang dijual di pasaran digolongkan menjadi 3 sub-tipe. Tipe-tipe ini mendeskripsikan tipe dari teknologi yang digunakan oleh UPS untuk melindungi komputer anda dan menjelaskan bagaimana cara kerjanya dari mulai mengganti sumber tenaga utama ke sumber tenaga cadangan. Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai perbedaan dari tipe-tipe UPS ini, baca disini. 

Cara kerja UPS ini bisa kita pertimbangkan sebagai bahan memilih UPS dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan kita. Agar anda memilih UPS dengan tepat seperti apa yang anda butuhkan, tidak hanya itu UPS harus sesuai dengan budget anda agar tetap efisien dan juga mampu membantu anda memelihara PC anda. Yang harus diperhatikan adalah besar dari tenaga yang di rencanakan untuk melindungi seluruh kebutuhan perlengkapan anda. Lama waktu yang anda butuhkan atau inginkan agar komputer anda bisa tetap menyala, sekali lagi perlu di ingat bahwa UPS tidak digunakan agar anda tetap bisa bekerja.  Line Interctivity (automatic voltage regulation) dan simulated sine-wave vs pure sine-wave. Seberapa Besar Tenaga Yang Dibutuhkan Oleh Device Saya? Dan Apa Perbedaan Antara Nilai Tegangan Dan Daya Listrik Pada UPS?

   Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengukur berapa tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan komputer anda. Beberapa metode berisi informasi tambahan dari pihak produsen mengenai konsumsi energi dari setiap hardware yang ada. Ini merupakan hal yang sangat mudah, anda hanya tinggal menjumlahkan daya yang dibutuhkan oleh tiap perangkat keras anda. Jadi saya asumsikan anda mengetahui cara untuk menghitung konsumsi listrik yang dibutuhkan oleh komputer anda. Terdapat kasus dimana sebuah komputer membutuhkan setidaknya 400W agar bisa hidup. Pertanyaannya adalah, berapa besar daya listrik UPS yang harus dipilih agar komputer kita aman? 

Pertama, anda mungkin bingung karena kebanyakan UPS mencantumkan konsumsi energi mereka dalam VA (satuan tegangan) dan watt (satuan daya), anda harus jeli karena kedual nilai ini sangatlah berbeda. Akan tetapi, volt-ampere memiliki kesamaan secara dimensi dengan watt. Bagaimanapun juga nilai dari tenaga UPS ini bisa diwakilkan oleh 2 konvensi yang berbeda. Sangat direkomendasikan jika anda tidak menggunakan lebih dari 60% kapasitas tegangan UPS (dalam satuan VA). Nilai daya(W) dari UPS setidaknya bernilai 60% dari nilai tegangan (VA). Sebagai contohnya UPS dengan nilai tegangan 2000 VA memiliki nilai daya sebesar 1200 W (2000 x 0.6 = 1200).



Sekarang kita tahu bagaimana cara menghitung konversi dari tegangan ke daya, selanjutnya kita bisa fokus kepada nilai daya(watt) yang diberitahukan oleh UPS. Kembali ke dalam kasus yang tadi, saya memiliki daya 400W pada komputer yang akan dipasang UPS. Pertama anda mungkin berpikir untuk memilih UPS dengan daya sebesar 400W atau tegangan sebesar 750VA, langkah ini sama sekali tidak di rekomendasikan. Alangkah baiknya kita memilih UPS yang memiliki rentang daya 20-25% lebih besar dari PC kita. Hasilnya bisa kita dapatkan sebesar 500W. (400 + (400 x 0.25) = 500W).




Jadi untuk komputer yang menggunakan daya sebesar 400W sebaiknya anda memilih UPS yang memiliki daya sebesar 500W atau tegangan sebesar 850VA. Ingat, selalu gunakan UPS dengan daya sebesar 20-25% lebih besar dari daya komputer anda. Ketika memilih watt UPS dengan harga yang mahal maka semakin besar pula nilai tegangan (VA) yang akan didapatkan. Kebanyakan UPS dengan tegangan listrik(VA) yang besar memiliki jalur keluar (output) yang lebih banyak. UPS dengan tegangan listrik yang besar mampu memberikan tenaga cadangan yang cukup besar pula. Memilih UPS dengan tepat memang tidak mudah mengingat kebutuhan jaman sekarang semakin kompleks dan bervariasi. Jika melihat penjabaran diatas, terdapat beberapa poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam memilih UPS dengan tepat, seperti: mengerti besar daya dari PC, barang elektronik atau server yang akan dipasang UPS, mampu memperkirakan besar daya UPS yang akan dibeli. Berikut sebuah tabel yang bisa dijadikan referensi dalam membeli UPS yang tepat sesuai dengan kebutuhan anda.




Saat ini anda mungkin sedang mencari watt UPS ICA yang tepat bagi kebutuhan computer anda. Artikel berikut mungkin dapat memberi ide kepada anda sebelum anda menghubungi kami untuk kebutuhan UPS ICA anda. UPS VA adalah angka umum yang digunakan untuk menilai ukuran UPS. Komputer baru, dirancang untuk mematuhi standar berorientasi ramah lingkungan, salah situ fiturnya adalah koreksi faktor masukan daya (input power factor correction)yang perlu dipertimbangkan saat menentukan kapasitas watt UPS yang anda perlukan. Dua angka Volt - Ampere (VA) dan Watt (W) menentukan kapasitas Uninterruptible Power Supply. Keduanya harus lebih dari beban yang diperlukan.VA mewakili total (kadang-kadang disebut jelas) daya listrik, diperoleh hanya dengan mengalikan utama tegangan oleh penggunaan ampere saat ini. Watt gambar mewakili daya yang sebenarnya, diperlukan oleh CPU computer anda, angka ini diperoleh dengan mengalikan tegangan utama dengan nilai utama frekuensi komponen saat ini. Rasio Watt untuk VA didefinisikan sebagai faktor daya (PF).

Biasanya, Arus dari Power Supply memiliki pulsa berbentuk gelombang. Saat ini terdiri dari dasar listrik frekuensi sinusoidal komponen sekitar 0.7 (70%) yang berarti tenaga yang diberikan tidak selalu penuh Contohnya, sebuah server standar 120V, misalnya, 2.5A dari listrik, memiliki tingkatan input daya 300 VA (120V x 2.5 A) dan 210 W (300VA x 0,7), dan membutuhkan setidaknya 300 VA / 210 W UPS. Gerakan menuju teknologi ramah lingkungan juga mempengaruhi standard pasokan tenaga, berakibat pada meningkatnya efisiensi server untuk menanggulangi penurunan 30% yang disebabkan oleh frekuensi sinusoidal yang dijelaskan diatas. Pasokan listrik komputer baru, yang menerapkan koreksi faktor daya (input power factor correction) untuk mencapai sinusoidal arus dengan hampir kesatuan faktor daya, adalah tren yang sedang berjalan. Peraturan terbaru, seperti Energy Star, memerlukan server faktor daya masukan angka untuk berada di atas 0,95 pada beban penuh. Sehingga, server 120V baru gambar 2.5A dari induk mungkin memerlukan 300 VA dan 285 Watt (300VA x 0,95 PF).



Kebanyakan UPS 300VA dirancang untuk menyediakan maksimum 210 Watt beban, dan tidak akan mampu menahan beban yang memerlukan 285 Watt. Oleh karena itu, sebelum membeli UPS baru perlu di hitung agar tidak hanya berpatokan pada VA, tetapi juga persyaratan Watt. Jika UPS melayani lebih dari sebuah server tunggal, kedua jumlah daya UPS Volt Ampere dan Watt harus di atas VA masing-masing dan jumlah Watt setiap server. Menghubungkan ke UPS yang memerlukan daya watt, di atas kekuatan yang didukung UPS, mungkin merusak semi konduktor dari Inverter dalam UPS karena terlalu panas, salah satunya adalah menyebabkan kerusakan pada baterai. Anda memerlukan Angka Volt Ampere dan Watt yang diperlukan untuk menentukan ukuran tepat UPS. VA rating mudah dihitung dengan mengalikan tegangan listrik (baris) dengan total konsumen saat ini, umumnya disajikan pada label setiap konsumen. Rating watt tidak selalu ditampilkan pada konsumen label atau dokumen yang terkait. Dalam hal demikian, itu harus diukur oleh Watt meter, atau diperoleh dari pemasok konsumen. 

Pendekatan alternatif adalah berasumsi bahwa beban memiliki faktor daya kesatuan dan mencari UPS yang memiliki rating watt, yang sama dengan rating VA. Sikap ini, meskipun lebih mahal, mungkin pendekatan yang terbaik karena meliputi juga kemungkinan penggantian server masa depan, yang mungkin akan memiliki PF yang sama. Kedua VA dan Watt peringkat harus melebihi rating beban masing-masing dengan margin keselamatan yang wajar. Sayangnya kita mungkin menghadapi rintangan baru ketika mencari UPS tepat. Di pasar UPS Indonesia, sering hanya angka UPS VA disediakan oleh Penjual atau informasi penjualan produsen. Spesifikasi teknis tertentu UPS harus dirujuk untuk mendapatkan peringkat watt relevan yang mendukung UPS. Namun pada UPS ICA, informasi tersebut sudah kami cantumkan pada buku manual dan kemasan.




Kamis, 28 Desember 2017

Instalasi Listrik Arus Kuat

Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Arus listrik juga terjadi akibat adanya beda potensial atau tegangan pada media penghantar antara dua titik. Semakin besar nilai tegangan antara kedua titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir pada kedua titik tersebut. Satuan arus listrik dalam internasional yaitu A (ampere), yang dimana dalam penulisan rumus arus listrik ditulis dalam simbol I (current). Pada umumnya, aliran arus listrik sendiri mengikuti arah aliran muatan positif. Dengan kata lain, arus listrik mengalir dari muatan positif menuju muatan negatif, atau bisa pula diartikan bahwa arus listrik mengalir dari potensial menuju potensial rendah. Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni :
  • Arus Searah (Direct Current/DC), dimana arus ini mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial rendah.
  • Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), dimana arus ini mengalir secara berubah-ubah mengikuti garis waktu.
Sedangkan instalasi listrik adalah suatu bagian penting dalam sebuah bangunan gedung yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari instalasi pengusaha ketenagalistrikan ke titik-titik beban. Terdapat perbedaan antara Instalasi Listrik Arus Kuat dengan Instalasi Listrik Arus Lemah. Namun sebelumnya, pastilah anda asing dengan kedua istilah diatas. Penjelasannya, mungkin secara umum kita bisa membayangkan mengenai perbedaan antara kedua istilah tersebut, sebagai berikut:

Instalasi Listrik Arus Kuat.

Instalasi Listrik Arus Kuat adalah Suatu sistem atau instalasi Kelistrikan yang memiliki Nilai Arus cukup besar (Kuat), Seperti misalnya Pembangkit listrik (Generator), Transformator (Trafo), Motor Listrik, Panel-panel listrik, Instalasi listrik di rumah-rumah, Kabel-kabel listrik berukuran besar, Gardu-gardu listrik dan berbagai peralatan Listrik lainnya. Instalasi Listrik Arus Kuat sering dianggap sebagai Suatu sistem kelistrikan yang menggunakan Listrik dengan Tegangan menengah sampai Tegangan Tinggi, dan Arus Kuat biasa disebut juga dengan istilah Elektro.

Instalasi Listrik Arus Lemah.

Instalasi Listrik Arus Lemah adalah Suatu sistem atau rangkaian yang berhubungan dengan sistem kelistrikan yang memiliki nilai Arus yang kecil (Lemah), dan yang berhubungan dengan Elektronika, Alat-alat elektronik, Komputer, Televisi, Ponsel, Remote. Instalasi Listrik Arus Lemah juga dapat dikategorikan kedalam Sistem kendali (Control), Automatisasi, seperti PLC, HMI, Instrumen, Sensor-sensor, Mikrokontroller, dan lainnya. Dan Arus Lemah dianggap sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan listrik tegangan rendah.

Terdapat beberapa batasan nilai arus yang termasuk kedalam Arus Lemah dan Arus Kuat. Nilai Arus dibawah 1Ampere, dapat dikategorikan kedalam Arus Lemah, namun pernyataan ini belum sepenuhnya benar, karena terdapat beberapa peralatan Listrik (Elektro), seperti misalnya Motor Listrik dengan Arus dibawah 1Ampere, atau sebaliknya ada juga Alat elektronika yang menghasilkan Arus diatas 1A. Berapa batasan Tegangan listrik yang termasuk dalam kategori Arus Kuat dan Arus Lemah. Jika sebagian berpendapat bahwa Arus Kuat menggunakan Tegangan Menengah sampai tegangan tinggi, sedangkan Arus lemah menggunakan Tegangan rendah, ini juga tidak sepenuhnya benar. Listrik yang kita gunakan di rumah-rumah menggunakan Tegangan Rendah (220Volt), dan ini dianggap termasuk dalam kategori Instalasi Listrik Arus Kuat, sebaliknya beberapa perangkat Elektronika ada yang menggunakan Tegangan Listrik sampai 750V. Beberapa pendapat lainnya, ada juga yang menganggap bahwa Arus kuat menggunakan Listrik AC (Arus Bolak Balik), sedangkan Arus Lemah umumnya menggunakan Tegangan listrik DC (Arus Searah). Hal ini juga belum dapat dikatakan sepenuhnya benar.

Kesimpulan dari istilah instalasi listrik arus kuat pada akhirnya masih menjadi suatu hal yang belum dapat dipastikan, Kapan istilah ini mulai digunakan, siapa pertama kali yang menemukannya, dan tentunya berapa batasan Arus pada Arus Kuat maupun Arus Lemah, masih belum ditemukan jawaban yang pasti. Perlu banyak belajar pada mereka yang paham dan ahli dalam bidang listrik untuk memecahkan dan mencari definisi istilah listrik arus kuat, terutama pada mereka yang sering terlibat dalam proyek listrik skala bear.




Minggu, 17 Desember 2017

Urutan Jaringan Listrik



Proses pendistribusian energi listrik, memiliki urutan jaringan listrik, urutan tersebut bisa diurutkan dari setelah tenaga listrik dibangkitkan oleh suatu pusat pembangkit listrik, selanjutnya  tenaga listrik disalurkan (ditransmisikan) melalui jaringan transmisi. Dari jaringan transmisi selanjutnya didistribusikan kepada para konsumen tenaga listrik melalui jaringan distribusi tenaga listrik. Pada PTL biasanya membangkitkan energi listrik pada tegangan menengah, yaitu pada umumnya antara 6-20 kv, pada sistem tenaga listrik besar atau jika PTL terletak jauh dari pemakai, maka tegangannya perlu ditaikan melalui saluran transmisi dari dari tegangan menengah (TM) menjadi tegangan tinggi (TT) bahkan tegangan ekstra tinggi (TET). Pada pembangkit tegangan yang dikeluarkan oleh generator yaitu 16 KV kemudian dinaikan tegangannya melalui Trafo Step-up di GITET hingga tegangannya menjadi 500 KV, kemudian dialurkan melalui SUTET untuk menuju ke konsumen pemakai tegangan tinggi, sebelum kekonsumen pemakai tegangan tinggi tegangan terlebih dahulu diturunkan dari TET menjadi TT yaitu sekitar 150 KV, tegangan tersebut diturunkan melalui Trafo step-down yang berada di Gardu Induk (GI).  Setelah itu listrik dialirkan melalui SUTT menuju ke konsumen pemakai Tegangan Menengah, sebelum kekonsumen pemakai (TM), tegangan diturunkan kembali oleh Gardu Induk melalui Trafo step-down, dari (TT) menjadi (TM) yaitu sekitar 20 KV. Mendekati pusat pemakaian tenaga listrik yang umum, energi listrik yang dialirkan melalui JTM tegangan diturunkan, dari TM menjadi TR oleh Trafo step-down di gardu distribusi, tegangannya yaitu 220 dan 380 volt, yang kemudian didistribusikan ke pemakai oleh gardu distribusi melalui JTR.

Ruang lingkup dari sistem distribusi dan transmisi energi listrik meliputi :
·         GITET        : Gardu Induk Tegangan Ekstra Tingi
·         GI               : Gardu Induk
·         SUTET       : Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
·         SUTT          : Saluran Udara Tegangan Tinggi
·         JTM            : Jaringan Tegangan Menengah
·         JTR             : Jaringan Tegangan rendah

Sistem Tegangan distribusi yang digunakan di Indonesia adalah berkisar 3 KV, 6 KV, 7 KV, 9 KV, 11,5 KV, 20 KV dan 24 KV. Namun yang umum digunakan pada sistem tegangan distribusi PLN adalah 6 KV, 12 KV 20 KV dan 24 KV, dan sisanya adalah tegangan yang bersumber dari transformator yang khusus digunakan beberapa industri tertentu. Gardu induk distribusi primer PLN, memasok daya listrik kekonsumennya dengan dua jalur distribusi yang dibedakan pemakaiannya. Yaitu konsumen besar (Kawasan Industri) dan konsumen-konsumen yang menggunakan tenaga istrik dengan level tegangan rendah (380/220 Volt) seperti rumah tangga, industri kecil, perkantoran, pertokoan dan sebagainya. Untuk konsumen besar yang menggunakan energi listrik yang besar, PLN memasok kebutuhan listriknya melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20KV atau 24KV dengan jalur distribusi kawat penghantar udara atau Penghantar bawah tanah ke Gardu Induk (GI) konsumen untuk pemakaian sendiri. Sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga, perkantoran dan industri kecil, PLN memasoknya melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20KV ke gardu distribusi Sekunder yang dibangun pada lokasi-lokasi tertentu. Dan disalurkan kembali ke trafo tiang step down didekat pusat-pusat pelanggan, untuk selanjutnya penyaluran distribusi daya listrik tersebut diteruskan melalui Jaringan Listrik Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt ke meter-meter pelanggan.

Jaringan listrik yang masuk ke rumah kita berasal dari kabel PLN yang masuk melewati KWH meter dan MCB, dengan urutan jaringan listrik sebagai berikut:
·         Pertama-tama dua buah kabel hitam(kabel twis) dari tiang listrik disekitar rumah akan dibentangkan ke rumah kita, dua kabel itu terdiri dari kabel fasa/positip/setrum dan kabel netral/negatip
·         Kabel fasa akan disambungkan ke input KWH meter kemudian akan disambungkan ke input MCB, dari MCB kabel fasa akan masuk ke dalam rumah berupa kabel NYM berwarna hitam(umumnya) ukuran 2,5mm untuk selanjutnya dapat digunakan oleh kita/konsumen.
·         Kabel netral atau negatip dari PLN akan tersambung ke terminal KWH meter kemudian akan masuk ke rumah untuk dapat digunakan. 


      
                     Selain dua buah kabel yang datang dari PLN ada juga kabel yang khusus dipasang sebagai grounding/arde, kabel ini terhubung langsung ke tanah/bumi dengan cara menanamkan pipa besi ke dalam tanah dengan kedalaman tertentu untuk kemudian akan dihubungkan dengan kabel NYM yang berwarna kuning, kabel ini akan dihubungkan pada setiap terminal stopkontak. Fungsi kabel grounding/arde adalah untuk menghilangkan strum kecil yang biasanya terdapat pada badan alat elektronik seperti kulkas,komputer dll. Selain itu grounding berfungsi untuk membuang arus liar yang dapat menimbulkan percikan api pada stopkontak. 


Senin, 11 Desember 2017

Smart Grid Untuk Jaringan Listrik Masa Depan



Smart grid untuk jaringan listrik masa depan adalah suatu pemikiran yang lebih maju lagi tentang konsep penyaluran energi listrik sekarang sudah mulai berkembang juga di berbagai negara, konsep tersebut sering disebut smart grid, ini merupakan konsep jaringan tenaga cerdas yang dicita-citakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang di masa sekarang maupun masa mendatang sudah menjadi kebutuhan primer. Menurut Department of Energy (DoE) US, smart grid adalah integrasi dari teknologi pembacaan (sensing), metode pengendalian, dan komunikasi pada sistem tenaga listrik yang sudah ada sekarang ini. Dengan berbagai macam lingkup dari sistem tenaga sekarang ini, banyak sekali teknologi-teknologi yang sangat maju yang sudah tergolong “smart“. Misalnya pada jaringan distribusi, menggunakan sistem pembacaan meter yang sudah maju bisa juga termasuk dalam konsep cerdas, atau pada transmisi level maju, dengan adanya pengaturan beban yang optimal, mikrogrid, anti-islanding, dsb. Pada sistem energi terdistribusi sudah menggunakan kendali yang semaksimal mungkin memanfaatkan energi yang tersedia dari sumber-sumber alternatif dikombinasikan dengan divais penyimpan energi yang tersedia. Penggabungan teknologi-teknologi tersebut secara menyeluruh pada sistem tenaga yang ada sekarang ini merupakan smartgrid yang dimaksudkan oleh definisi diatas. Untuk dapat mewujudkan smartgrid sebagai sistem tenaga modern sehingga dapat memenuhi syarat-syarat yang disebutkan sebelumnya, diperlukan peran dari 2 aspek utama yaitu infrastruktur kelistrikan dan infrastruktur telekomunikasi. Perbedaan mendasar dengan sistem tenaga konvensional yang hanya terdapat 1 arah aliran dari penyedia sumber ke konsumen, pada sistem ini terdapat 2 arah aliran dari penyedia ke konsumen dan sebaliknya dengan dukungan infrastruktur telekomunikasi. Akibat langsung dari adanya aliran 2 arah ini adalah akan muncul hubungan antara penyedia dengan konsumen yang jumlahnya banyak sekali, yang tidak akan mungkin bisa ditangani sendiri oleh perusahaan penyedia energi, karena itulah menurut National Institute of Standard and Technology (NIST), US pada sistem tenaga modern dimunculkan satu lagi blok penyusun baru yang disebut sebagai “penyedia layanan” (Gambar 1). Penyedia layanan ini yang akan berhubungan secara langsung dengan konsumen di tingkat paling bawah dan berhubungan ke atas dengan perusahaan penyedia energi, perusahaan penyedia energi sendiri hanya akan berkoordinasi dengan beberapa perusahaan penyedia layanan yang bertugas.

Smart grid adalah jaringan listrik pintar yang mampu mengintegrasikan aksi-aksi atau kegiatan dari semua pengguna, mulai dari pembangkit sampai ke konsumen dengan tujuan agar efisien, berkelanjutan, ekonomis dan suply listrik yang aman (IEC, 2010). Maka dari itulah sistem listrik ini dijuluki Smart Grid UntukJaringan Listrik Masa Depan. Melalui implementasi smart grid diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan sehingga mengurangi emisi karbon. Akan tetapi smart grid tidak hanya fokus pada persoalan teknologi tetapi menyangkut kebijakan energi nasional – kebijakan harga, penghematan energi fosil, diversifikasi dan konservasi energi.  Indonesia kaya dengan potensi energi baru terbarukan yang beraneka ragam. Tetapi potensi yang besar ini pemanfaatannya masih rendah. Oleh karenanya dengan smart grid ini mampu mengoptimalkan keanekaragaman sumber daya energi baru kita.  Rasio elektrifikasi 2013 adalah 80,51%. Penyebaran tidak merata antara kawasan Barat dengan Timur Indonesia. Bahkan di Papua, rasionya adalah 36,41%. Dengan menggunakan smart grid pada distributed generation dapat mendorong rasio elektrifikasi menjadi lebih tinggi. Akses masyarakat terhadap energi masih susah. Beberapa warga membeli bbm dengan harga Rp. 20.000, dimana harga tersebut bahkan lebih tinggi dari harga internasiional. Subsidi energi yang dilakukan sekarang ini, seharusnya dikembalikan lagi ke sektor energi yang dalam ini adalah untuk mengembangkan energi baru terbarukan, misalnya membangun infrastruktur energi.  Dewan Energi Nasional mendukung dan mendorong pemanfaatan teknologi Smart Grid yang merupakan basis Smart Energy  untuk menjamin penggunaan energi yang efisien, ekonomis serta berkelanjutan. Penerapan smart grid konsentrasi pada seperangkat teknologi yang dapat mengubah cara layanan yang disampaikan dari pembangkit ke / dari pelanggan yang terdiri dari7 (tujuh) domain penting: Bulk generation, transmisi, distribusi, pelanggan, operasi, pasar dan penyedia layanan. Setiap domain individu itu sendiri terdiri dari unsur smart grid penting yang saling terhubung satu sama lain melalui komunikasi dua arah yang menggunakan komunikasi analog atau digital dan teknologi komunikasi untuk mengumpulkan dan bertindak atas informasi dan jalur energi / listrik. Koneksi ini adalah dasar dari grid tenaga listrik grid masa depan yang cerdas dan dinamis untuk meningkatkan efisiensi, kehandalan, keamanan, ekonomis, dan keberlanjutan dari produksi dan distribusi jaringan listrik.

Rabu, 06 Desember 2017

Gambar jaringan listrik

Kali ini mari kita pelajari istilah istrilah tentang listrik, karena kita semua tau listrik telah menjadi kebutuhan hidup kita. Akan saya beritau bahwa listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran muatan listrik. listrik menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum diketahui, seperti petir, listrik statis, induksi elektromagnetik dan arus listrik. adanya listrik juga bisa menimbulkan dan menerima radiasi elektromagnetik seperti gelombang radio. Dalam listrik, muatan menghasilkan medan elektromagnetik yang dilakukan ke muatan lainnya. Setelah anda mengetahui definisi listrik. Mari kita lanjutkan ke istilah lainnya, yaitu jaringan listrik. Kata jaringan, sebuah kata yang sering kita dengar dan sudah tidak asing lagi di dengar telinga kita, pengertian dari jaringan sendiri adalah merupakan sebuah hubungan antara 2 hal ataupun lebih dimana 2 hal tersebut saling terkait satu dengan yang lain. tujuan dari jaringan sendiri adalah untuk memudahkan serta mempercepat kinerja manusia. Perangkat jaringan yang di gunakan pun sangat bermacam – macam dari transformator, kabel dan lain lain. Namun jangan salah menempatkan istilah jaringan listrik. Karena jaringan listrik juga sering disebut dengan rangkaian listrik, ataupun instalasi listrik. Namun sejatinya rangkaian listrik, atau dalam bahasa inggris disebut electrical circuit, adalah sambungan dari bermacam-macam elemen listrik pasif seperti resistor, kapasitor, induktor, transformator, sumber tegangan, sumber arus, dan saklar atau dalam bahasa inggris disebut switch.

Tetapi yang harus di garis bawahi disini adalah bahwa istilah sirkuit listrik sedikit dibedakan dari jaringan listrik, dalam bahasa inggris disebut : electrical network atau electrical distribution network, di mana jaringan listrik membahas penggunaan sirkuit listrik dalam koridor yang lebih luas seperti dalam jaringan distribusi pembangkit listrik, dari generator pembangkit sampai pada pelanggan listrik di masing-masing rumah. Sebetulnya kedua macam rangkaian ini menggunakan prinsip dasar yang sama, hanya dalam jaringan listrik dibahas mengenai jalur transmisi yaitu mengenai sifat kabel pada frekuensi tinggi. Mengenai transmisi listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu primer, dan sekunder. Jaringan primer adalah bagian dari system distrubusi yang menghubungkan antara gardu induk dengan gardu trafo distrubusi. jaringan porimer terdiri dari jaringan hantaran udara dan jaringan bawa tanah, gardu induk adalah suatu gardu dimana tegangan subtransmisi diturunkan ketegangan primer, jaringan subtransmisi adalah jaringan yang menyalurkan daya dari bulk power source kebeberapa jurusan pada suatu tegangan yang lebih rendah dari tegangan transmisi. Sedangkan jaringan sekunder adalah jaringan yang menghubungkan antara gardu distribusi dengan konsumen (pemakai).

Bagian-bagian jaringan distribusi diantaranya: gardu trafo distribusi atau biasa disebut gardu distribusi adalah gardu tempat mengubah tegangan primer menjadi tegangan sekunder, sehingga jaringan listrik atau energi listrik dikirim ke konsumen dari jaringan listrik umum. Sekedar menambahi definisi istilah jaringan listrik. Bahwa jaringan distribusi adalah jaringan antara pemakai tenaga listrik (konsumen/langganan) dengan bulk power source (sumber daya besar). Berikut ini di bawah adalah contoh jaringan listrik yang sering anda lihat. Berikut ini adalah contoh gambar jaringan listrik:




Itulah beberapa istilah dari jaringan listrik, disertai contoh gambar jaringan listrik yang saya bagikan pada anda. Semoga pembahasan singkat ini bermanfaat, dan baca artikel saya yang lain untuk menambah pengetahuan anda tentang listrik, alat listrik, dan jaringan listrik. Terima kasih atas perhatiannya. Salam sejahtera bagi kita semua.






Kamis, 30 November 2017

Jaringan Listrik Rumah Tangga



Jaringan listrik rumah tangga, adalah beberapa hal yang meliputi instalasi, dan sistem distribusi listrik rumah tangga. Bicara tentang elemen-elemen penting dari struktur rumah, listrik termasuk elemen paling penting yang memiliki peran besar dalam menunjang aktivitas rumah tangga. Pemasangan hendaknya dilakukan oleh tenaga profesional, artinya oleh mereka yang sudah berpengalaman menangani listrik dan permasalahannya. Hal ini penting sebab listrik memiliki tegangan tinggi yang dapat membahayakan keselamatan jika tanpa pengetahuan dan keahlian yang cukup. Memasang instalasi, atau jaringan listrik rumah tangga yang baik umumnya mengikuti struktur atau denah rumah sehingga pasokan listrik untuk tiap-tiap ruangan bisa lebih merata. Yang perlu dipelajari adalah rencana peletakan tiap-tiap komponen listrik, misalnya penentuan jalur yang nantinya kita gunakan sebagai saluran utama. Tentu saja penentuan jalur termasuk didalamnya penentuan titik-titik cabang yang tersambung dengan masing-masing komponen harus lebih efektif, supaya nanti rangkaian setiap jalur terpasang dengan rapi, efisien, dan aman bagi penghuni rumah.

Di luar dari biaya penyambungan jaringan dan kwh meter listrik oleh PLN, pemasangan instalasi di area bangunan rumah biasanya akan dikerjakan oleh tukang atau jasa instalatir sesuai permintaan pemilik bangunan. Perencanaan jaringan listrik rumah tangga harus dengan memperhitungkan fungsi, efisiensi dan keamanan keluarga yang nantinya akan melakukan aktifitas yang berhubungan dengan listrik. Yang paling utama adalah peletakan kabel, atau grounding. Pastikan pemasangan kabel tertata dengan rapi dan jalur pemasangan jelas kemana arah dan dari mana sumbernya. Khususnya pada bagian atas plafon, meskipun nantinya tidak akan tampak, kerapian dan kekuatan sambungan yang baik tetap harus di utamakan. Banyak terjadi masalah pada jaringan listrik rumah tangga, contohnya kebakaran hanya karena kualitas pemasangan kabel listrik yang kurang bagus seperti sambungan yang longgar dan jalur yang tidak rapi sehingga mengakibatkan beban listrik yang tidak efisien, untuk mendapatkan segala manfaat grounding maka pastikan koneksi grounding tidak terputus dari mulai KWH sampai ke peralatan listrik yang kita gunakan sehari-hari melalui stopkontak. Untuk peralatan listrik dengan kapasitas cukup besar atau sering kita gunakan sebaiknya menggunakan colokan listrik dengan fasilitas grounding ini. 

Jalur grounding yang terpasang pada instalasi listrik dirumah tidak akan bermanfaat bila tidak tersambung ke stopkontak. setiap stopkontak layaknya memiliki grounding, terutama bila dipasang pada peralatan elektronik seperti kulkas, mesin air, dan lain-lain. Akhirnya point terakhir yang akan saya sampaikan berkaitan dengan jaringan listrik rumah tangga adalah perawatan instalasi listrik rumah tangga, agar listrik di rumah dapat digunakan dengan optimal, selain itu berguna juga untuk menjaga keselamatan penghuninya dari hal hal yang tidak diinginkan seperti bahaya kebakaran. Berikut ini hal-hal yang akan membantu Anda untuk ikut peduli dan turut memelihara Instalasi Listrik :
  • Pergunakan peralatan elektronik rumah tangga yang disesuaikan dengan daya tersambung dan kapasitas/kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang.
  • Lakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi listrik masih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi.
  • Jika instalasi listrik telah terpasang lebih dari 5 (lima) tahun, sebaiknya perlu untuk direhabilitasi. Hal ini untuk menjaga agar instalasi listrik tetap layak dipergunakan dan mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
  • Jangan menumpuk stop kontak pada satu sumber listrik.
  • Jangan biarkan kabel-kabel listrik yang terpasang di rumah ada yang terkelupas atau dibiarkan terbuka.
  • Perhatikan juga untuk menjauhkan peralatan listrik di rumah dari jangkauan anak-anak seperti: stop kontak, saklar dan kabel-kabel listrik.
  • Pakailah material listrik yang telah terjamin kualitasnya dan berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia) / LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) / SPLN (Standar PLN).
  • Hindari pemasangan antene televisi terlalu tinggi sehingga bisa mendekati atau menyentuh jaringan listrik.
  • Pasanglah pembumian/grounding yang benar secara mandiri dan terpasang di stopkontak untuk peralatan elektronik seperti kulkas, mesin air dan lain-lain untuk menghilangkan setrum biasanya terdapat pada sasis peralatan elektronik tersebut.
Perhatikkan keamanan instalasi dan jaringan listrik rumah tangga selalu, ingat kembali point di atas, keselamatan keluarga anda dirumah bergantung pada hal tersebut.